Teror Black Death, Sebuah Momok Penularan Penyakit di Eropa [Info Sejarah]
Teror Black Death, Sebuah Momok Penularan Penyakit di Eropa [Info Sejarah]
Halo, guys! Setelah beberapa waktu yang lalu penyebaran virus Corona sempat menggegerkan warga Cina, bahkan sampai menjadi sebuah trending di dunia. Penyebaran virus penyebab penyakit seperti itu tentunya akan menjadi sebuah momok yang menakutkan. Bahkan, bisa-bisa nyawa ribuan orang akan melayang karena penyebaran-penyebaran virus penyakit ini. Namun, tahukah kalian, kalau ada kasus-kasus penyebaran penyakit di masa lalu yang tidak kalah mengerikannya dibandingkan virus Corona saat ini?
Memang ada banyak penyebaran penyakit mematikan di sepanjang sejarah. Tapi, kali ini, gue akan membahas salah satu momok penyebaran penyakit paling mengerikan yang pernah tercatat dalam perjalanan sejarah Eropa. Penularan penyakit ini hampir membuat Eropa pada masanya seakan dilanda kematian besar-besaran dari para penduduknya. Momok mengerikan itu akhirnya dikenal dengan peristiwa "The Black Death".
Baca juga: Jalur Sutra, Sebagai Saksi perdagangan Kuno Asia-Eropa
Di postingan kali ini, sepertinya akan sangat menarik untuk membahas salah satu catatan kelam sejarah "The Black Death" ini. Mulai dari apa itu Black Death? Bagaimana cara penularannya? Dan Berapa banyak korban yang gugur akibat peristiwa tersebut? Tidak usah berlama-lama lagi, langsung saja kita cari tahu tentang Black Death.
Apa itu Black Death?
Kita mulai dengan pertanyaan paling dasar, apa sih pengertian dari Black Death itu? Black Death adalah sebuah istilah untuk menyebut penyebaran penyakit Pes di Eropa pada masa abad ke-14. Jika, diartikan dalam bahasa Indonesia, Black Death bisa diartikan dengan Wabah Hitam. Lalu, kenapa disebut dengan wabah hitam? Hal ini dikarenakan gejala yang timbul pada orang-orang yang menderita Pes pada bagian ujung jari tangan, kaki, dan hidung mereka akan berubah menjadi warna hitam. Perubahan warna ini diakibatkan oleh jaringan-jaringan yang telah mati pada bagian anggota tubuh penderita Pes.
Akar penyebab Black Death/penyakit pes
Menurut Ole Jorgen Benedictow seorang sejarawan dari Norwegia menyatakan penyebab awal munculnya pes dikarenakan berasal dari kapal-kapal dagang dari pelabuhan Italia yang turut serta membawa tikus-tikus yang sudah terjangkiti oleh kutu yang terinfeksi dengan bakteri Yersinia Pestis. Kutu-kutu ini akhirnya hinggap pada pakaian para kru kapal dan menjangkiti mereka dengan bakteri tersebut. Selain itu, kutu-kutu ini juga hinggap di karung-karung gandum serta barang-barang yang ada di kapal tersebut.
Wabah pes ini sebenarnya menyebar melalui dua cara, yaitu melalui kutu (bubonic) dengan pola penyebaran seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Pada penyebaran bubonic ini ada beberapa tahapan di mana para korban akan merasakan gejala 3-5 hari setelah terjangkit pes. Kemudian, tidak perlu waktu lama, yaitu sekitar 3-5 hari berikutnya para penderita pes kemudian meninggal.
Cara kedua dalam penyebaran penyakit pes ini adalah melalui udara (pneumonic) yang nantinya akan menyerang sistem pernapasan. Penginfeksian melalui udara ini lebih berbahaya dan lebih tinggi tingkat risiko kematiannya. Hampir 100% dari penderita pes yang terinfeksi melalui udara akan meninggal dalam waktu kurang lebih 24 jam setelah terinfeksi.
Penyebaran penyakit pes
Seperti yang telah dipaparkan di atas, penyakit pes awalnya bermula melalui kapal-kapal dagang dari pelabuhan Italia. Dikutip dari historia.id Kumpulan kapal tersebut mengangkut muatan-muatan yang berasal dari kota-kota seperti Venice, Genoa, London, dan Burges. Di Inggris wabah pes mulai meluas dari arah selatan London, hingga mencapai daerah Eropa bagian Utara.
Melalui jalur perdagangan antara London dan Burges yang terhubung dengan wilayah Jerman serta Norwegia lah yang menjadi penyebab dan memudahkan wabah pes ini menjangkiti seluruh kawasan dari Eropa. Pada tahun 1348 wabah pes sampai menjangkiti wilayah Oslo di saat musim gugur melalui kapal-kapal dagang Inggris. Di kawasan Norwegia pes lebih mudah menyebar dibandingkan dengan kawasan seperti Jerman dan Belanda.
Akibat penyebaran dari wabah penyakit ini, pes telah berhasil merenggut nyawa sekitar 50 juta orang di Eropa, yang akhirnya membuat Eropa kehilangan sekitar 60 persen dari penduduknya. Penyakit pes memang menjadi momok yang mengerikan dan mematikan yang pernah terjadi. Penyebaran penyakit dari wabah ini akhirnya menimbulkan penyebab yang sangat serius di Eropa kala itu. Sampai-sampai mampu mempengaruhi kondisi negara-negara yang ada di sana.
Dilansir dari idntimes.com akibat dari penyebaran penyakit ini membuat negara-negara Eropa harus kehilangan para tenaga kerjanya. Beberapa peraturan-peraturan pun dikeluarkan seperti dilegalkannya permintaan untuk penaikan upah para buruh pada tahun 1349. Hal ini kemudian diikuti dengan perancangan undang-udang untuk membantu dan mempertahankan buruh yang ada di kelas bawah. Kemudian muncul lagi hukum yang membatasi warganya untuk memakai pakaian dengan jenis dan warna tertentu didasarkan pada kelas mereka, hukum ini disebut dengan istilah Hukum Sumptuary, yang disahkan pada tahun 1363.
Selain itu di abad ke-14 ada rumor yang beredar tentang penyebab dari wabah penyakit pes merupakan sebuah konspirasi dari orang-orang Yahudi dengan tujuan menghancurkan sistem keagamaan para umat kristen. Orang-orang Yahudi diduga bertindak atas perintah dari Rabi Peyret yang sudah menyusun rencana untuk meracuni orang-orang Kristen di Italia, Prancis, dan Swiss. Akibat dari menyebarnya rumor tersebut orang-orang Yahudi akhirnya diburu dan disiksa. Banyak kota yang dibakar dan orang-orang Yahudi banyak yang dieksekusi.
Namun, tingkat penyebaran wabah pes seakan menurun di musim dingin sepanjang 1349 sampai dengan 1654. Namun, penyebaran pes akan mulai merebak pada saat-saat musim semi tiba. Lalu pada abad 18 sampai 19 wabah penyakit pes sudah mulai jarang terjadi.
Baca juga: Asal Usul Munculnya Bahasa dan Penjelasan Kenapa Bahasa Bisa Berbeda-beda
Nah, mungkin itu saja yang bisa gue sharing mengenai teror wabah penyakit di Eropa. Semoga saja epidemi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi di masa yang akan mendatang. Gue harap dengan postingan artikel ini, wawasan kalian bisa bertambah dan tentunya gue harap kalian bisa mengambil manfaat dari postingan blog gue ini. Oke, mungkin itu saja yang bisa gue sharing tentang Black Death, kita bertemu lagi di postingan blog gue berikutnya. BYE!
Sumber: Weebly.com |
Halo, guys! Setelah beberapa waktu yang lalu penyebaran virus Corona sempat menggegerkan warga Cina, bahkan sampai menjadi sebuah trending di dunia. Penyebaran virus penyebab penyakit seperti itu tentunya akan menjadi sebuah momok yang menakutkan. Bahkan, bisa-bisa nyawa ribuan orang akan melayang karena penyebaran-penyebaran virus penyakit ini. Namun, tahukah kalian, kalau ada kasus-kasus penyebaran penyakit di masa lalu yang tidak kalah mengerikannya dibandingkan virus Corona saat ini?
Memang ada banyak penyebaran penyakit mematikan di sepanjang sejarah. Tapi, kali ini, gue akan membahas salah satu momok penyebaran penyakit paling mengerikan yang pernah tercatat dalam perjalanan sejarah Eropa. Penularan penyakit ini hampir membuat Eropa pada masanya seakan dilanda kematian besar-besaran dari para penduduknya. Momok mengerikan itu akhirnya dikenal dengan peristiwa "The Black Death".
Baca juga: Jalur Sutra, Sebagai Saksi perdagangan Kuno Asia-Eropa
Di postingan kali ini, sepertinya akan sangat menarik untuk membahas salah satu catatan kelam sejarah "The Black Death" ini. Mulai dari apa itu Black Death? Bagaimana cara penularannya? Dan Berapa banyak korban yang gugur akibat peristiwa tersebut? Tidak usah berlama-lama lagi, langsung saja kita cari tahu tentang Black Death.
Apa itu Black Death?
Kita mulai dengan pertanyaan paling dasar, apa sih pengertian dari Black Death itu? Black Death adalah sebuah istilah untuk menyebut penyebaran penyakit Pes di Eropa pada masa abad ke-14. Jika, diartikan dalam bahasa Indonesia, Black Death bisa diartikan dengan Wabah Hitam. Lalu, kenapa disebut dengan wabah hitam? Hal ini dikarenakan gejala yang timbul pada orang-orang yang menderita Pes pada bagian ujung jari tangan, kaki, dan hidung mereka akan berubah menjadi warna hitam. Perubahan warna ini diakibatkan oleh jaringan-jaringan yang telah mati pada bagian anggota tubuh penderita Pes.
Akar penyebab Black Death/penyakit pes
Menurut Ole Jorgen Benedictow seorang sejarawan dari Norwegia menyatakan penyebab awal munculnya pes dikarenakan berasal dari kapal-kapal dagang dari pelabuhan Italia yang turut serta membawa tikus-tikus yang sudah terjangkiti oleh kutu yang terinfeksi dengan bakteri Yersinia Pestis. Kutu-kutu ini akhirnya hinggap pada pakaian para kru kapal dan menjangkiti mereka dengan bakteri tersebut. Selain itu, kutu-kutu ini juga hinggap di karung-karung gandum serta barang-barang yang ada di kapal tersebut.
Wabah pes ini sebenarnya menyebar melalui dua cara, yaitu melalui kutu (bubonic) dengan pola penyebaran seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Pada penyebaran bubonic ini ada beberapa tahapan di mana para korban akan merasakan gejala 3-5 hari setelah terjangkit pes. Kemudian, tidak perlu waktu lama, yaitu sekitar 3-5 hari berikutnya para penderita pes kemudian meninggal.
Cara kedua dalam penyebaran penyakit pes ini adalah melalui udara (pneumonic) yang nantinya akan menyerang sistem pernapasan. Penginfeksian melalui udara ini lebih berbahaya dan lebih tinggi tingkat risiko kematiannya. Hampir 100% dari penderita pes yang terinfeksi melalui udara akan meninggal dalam waktu kurang lebih 24 jam setelah terinfeksi.
Penyebaran penyakit pes
Seperti yang telah dipaparkan di atas, penyakit pes awalnya bermula melalui kapal-kapal dagang dari pelabuhan Italia. Dikutip dari historia.id Kumpulan kapal tersebut mengangkut muatan-muatan yang berasal dari kota-kota seperti Venice, Genoa, London, dan Burges. Di Inggris wabah pes mulai meluas dari arah selatan London, hingga mencapai daerah Eropa bagian Utara.
Melalui jalur perdagangan antara London dan Burges yang terhubung dengan wilayah Jerman serta Norwegia lah yang menjadi penyebab dan memudahkan wabah pes ini menjangkiti seluruh kawasan dari Eropa. Pada tahun 1348 wabah pes sampai menjangkiti wilayah Oslo di saat musim gugur melalui kapal-kapal dagang Inggris. Di kawasan Norwegia pes lebih mudah menyebar dibandingkan dengan kawasan seperti Jerman dan Belanda.
Akibat penyebaran dari wabah penyakit ini, pes telah berhasil merenggut nyawa sekitar 50 juta orang di Eropa, yang akhirnya membuat Eropa kehilangan sekitar 60 persen dari penduduknya. Penyakit pes memang menjadi momok yang mengerikan dan mematikan yang pernah terjadi. Penyebaran penyakit dari wabah ini akhirnya menimbulkan penyebab yang sangat serius di Eropa kala itu. Sampai-sampai mampu mempengaruhi kondisi negara-negara yang ada di sana.
Dilansir dari idntimes.com akibat dari penyebaran penyakit ini membuat negara-negara Eropa harus kehilangan para tenaga kerjanya. Beberapa peraturan-peraturan pun dikeluarkan seperti dilegalkannya permintaan untuk penaikan upah para buruh pada tahun 1349. Hal ini kemudian diikuti dengan perancangan undang-udang untuk membantu dan mempertahankan buruh yang ada di kelas bawah. Kemudian muncul lagi hukum yang membatasi warganya untuk memakai pakaian dengan jenis dan warna tertentu didasarkan pada kelas mereka, hukum ini disebut dengan istilah Hukum Sumptuary, yang disahkan pada tahun 1363.
Selain itu di abad ke-14 ada rumor yang beredar tentang penyebab dari wabah penyakit pes merupakan sebuah konspirasi dari orang-orang Yahudi dengan tujuan menghancurkan sistem keagamaan para umat kristen. Orang-orang Yahudi diduga bertindak atas perintah dari Rabi Peyret yang sudah menyusun rencana untuk meracuni orang-orang Kristen di Italia, Prancis, dan Swiss. Akibat dari menyebarnya rumor tersebut orang-orang Yahudi akhirnya diburu dan disiksa. Banyak kota yang dibakar dan orang-orang Yahudi banyak yang dieksekusi.
Namun, tingkat penyebaran wabah pes seakan menurun di musim dingin sepanjang 1349 sampai dengan 1654. Namun, penyebaran pes akan mulai merebak pada saat-saat musim semi tiba. Lalu pada abad 18 sampai 19 wabah penyakit pes sudah mulai jarang terjadi.
Baca juga: Asal Usul Munculnya Bahasa dan Penjelasan Kenapa Bahasa Bisa Berbeda-beda
Nah, mungkin itu saja yang bisa gue sharing mengenai teror wabah penyakit di Eropa. Semoga saja epidemi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi di masa yang akan mendatang. Gue harap dengan postingan artikel ini, wawasan kalian bisa bertambah dan tentunya gue harap kalian bisa mengambil manfaat dari postingan blog gue ini. Oke, mungkin itu saja yang bisa gue sharing tentang Black Death, kita bertemu lagi di postingan blog gue berikutnya. BYE!
Belum ada Komentar untuk "Teror Black Death, Sebuah Momok Penularan Penyakit di Eropa [Info Sejarah]"
Posting Komentar