Masalah Pendidikan di Indonesia Berikut Solusinya
Sudah seharusnya pemerintah mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di negeri ini. Bukan hanya dalam jangka waktu sementara, tetapi diharapkan pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan ini dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.
Memang bukan sebuah perkara yang mudah untuk menuntaskan masalah pendidikan yang ada di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan ini perlu adanya koordinasi antara pemerintah, masyarakat, guru maupun siswa. Dengan begitu permasalahan yang dihadapi akan dapat cepat terselesaikan, walaupun dengan cara yang bertahap. Berikut solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia:
1. Menetapkan kebijakan yang bersifat efektif dan berkelanjutan
Kebijakan yang terus berubah-ubah hanya akan membuat kebingungan bagi para siswa dan guru, yang nantinya akan berakibat pada kualitas pembelajaran siswa itu sendiri. Pemerintah harus menetapkan sebuah kebijakan sistem pendidikan yang mendukung dan merangsang daya pikir serta kreativitas siswa. Selain itu, pendidikan karakter juga tak kalah penting untuk mendukung terciptanya SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Pemerintah juga harus memikirkan bagaimana kebijakan mengenai sistem pendidikan ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dan dapat menyesuaikan dengan masa yang akan mendatang. Hal ini agar kurikulum yang sudah dibuat tidak mudah untuk berubah-ubah.
2. Memberikan dana untuk meningkatkan fasilitas pendukung pendidikan
Sering kali dana untuk pendidikan ini dikesampingkan, dipandang sebelah mata dan bahkan sering kali dikorupsi. Padahal dana untuk bidang pendidikan ini akan sangat membantu pembangunan fasilitas yang memadai bagi para siswa. Dengan adanya fasilitas yang menunjang dan memadai maka juga akan meningkatkan kualitas pembelajaran para siswa dan secara tidak langsung juga akan memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM kita.
Baca juga: Indonesia dengan Permasalahan Pendidikannya [Apa Saja? Berikut Penjelasannya]
Baca juga: Indonesia dengan Permasalahan Pendidikannya [Apa Saja? Berikut Penjelasannya]
Pemberian dan untuk fasilitas ini entah itu berupa transportasi, buku-buku, meja dan kursi atau bahkan dana untuk pembangunan fasilitas berupa laboratorium dan sebagainya. Jika kita bercermin pada pemerintah Finlandia yang sangat memperhatikan pendidikan untuk rakyatnya, sehingga mereka tidak segan untuk mengeluarkan dana hanya untuk meningkatkan mutu pendidikan mereka.
Dilansir dari Detik News, pada tahun 2019 silam, pemerintah telah menggelontorkan anggaran untuk di bidang pendidikan sebesar 492,5 Triliun Rupiah guna meningkatkan kinerja kualitas pendidikian di Indonesia, dengan rincian 163,1 T bagi pusat, 308, 4 T bagi daerah, dan 21 T bagi pembiayaan. Angka ini tumbuh sebesar 11,4 persen dibanding anggaran tahun 2018. Dengan demikian diharapkan bagi pemerintah untuk bijak dalam menggunakan anggaran tersebut, pemerintah perlu memperhatikan keperluan yang bersifat administratif. Namun tidak ketinggalan pemerintah juga harus memenuhi dan memperhatikan aspek dari kualitas materi pembelajaran.
3. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik
Seperti yang telah dipaparkan tadi, para tenaga pendidik yang ada di Indonesia masih sedikit yang memiliki kualifikasi yang layak. Kualitas dari tenaga pendidik ini perlu diperhatikan, hal ini karena tenaga kependidikan sangat berperan penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Selain itu, para tenaga kependidikan harus mampu memberdaya gunakan sumber pembelajaran yang lebih beraneka ragam dan menarik bagi para siswa. Di samping itu PKG (Pusat Kegiatan Guru), MGBS (Musyawarah Mata Pelajaran) perlu lebih diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan diperhatikan dan dikembangkan agar pengembangan dari para guru dapat ditingkatkan.
4. Penanaman pendidikan karakter kepada siswa
Pendidikan berupa pengetahuan memang sanggatlah penting, terutama di era 4.0 sekarang ini. Namun, perlu diingat, pendidikan karakter juga tak kalah penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah ilmu tanpa di dampingi dengan akhlak yang baik, maka sama dengan sia-sia.
Sekarang ini, akhlak dari para generasi sekarang seolah mengalami kemunduran , contohnya saja banyak kasus murid terhadap gurunya yang sekarang marak terjadi.
Selain itu, rendahnya karakter ini juga akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia kita, misalnya saja seperti kasus penyuapan, korupsi, dan lain-lain merupakan sebuah cerminan dari rendahnya pendidikan karakter. Hal-hal kecil seperti misalnya menyontek bisa berakibat besar ke depannya. Oleh karena itulah pemerintah harus membuat sistem pembelajaran yang dapat menghubungkan pendidikan yang beraspek pengetahuan dan akhlak.
Selain itu, rendahnya karakter ini juga akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia kita, misalnya saja seperti kasus penyuapan, korupsi, dan lain-lain merupakan sebuah cerminan dari rendahnya pendidikan karakter. Hal-hal kecil seperti misalnya menyontek bisa berakibat besar ke depannya. Oleh karena itulah pemerintah harus membuat sistem pembelajaran yang dapat menghubungkan pendidikan yang beraspek pengetahuan dan akhlak.
5. Pemerataan pendidikan di setiap wilayah
Hal yang sangat diperlukan lagi-lagi adalah masalah dana. Jika ingin melakukan pemerataan pendidikan secara menyeluruh, tentunya dibutuhkan biaya yang cukup besar. Hal lain yang menjadi penghalang adalah masalah keterjangkauan. Akses yang sulit dijangkau membuat pemerataan ini akan sulit terwujud.
Namun, sebenarnya pemerintah sudah memiliki cara untuk mengupayakan pemerataan pendidikan. Dilansir dari Detik News, pada tahun 2017, Kemdikbud telah memberlakukan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017.
Sistem zonasi ini, diharapkan akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik. Hal ini akan membantu pemerintah dalam memberikan bantuan/afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan prasarana sekolah maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.
Baca juga: Cerminan & Perbandingan Kualitas Pendidikan di Finlandia dengan Indonesia
Baca juga: Cerminan & Perbandingan Kualitas Pendidikan di Finlandia dengan Indonesia
Untuk pemberlakuan sistem zonasi ini haruslah juga disertai dengan peningkatan kualitas fasilitas yang ada di sekolah. Peningkatan ini bertujuan untuk kenyamanan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Selain itu peningkatan fasilitas juga berguna untuk menunjang tingkat kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran yang ada di sekolah.
Baca juga: Kulitas Pendidikan Singapura Vs Indonesia [Menelusuri Keunggulan Pendidikan Singapura]
Baca juga: Kulitas Pendidikan Singapura Vs Indonesia [Menelusuri Keunggulan Pendidikan Singapura]
Selain cara yang telah diuraikan tadi, pemerintah juga harus menyediakan atau memudahkan akses bagi daerah yang terpencil agar dapat lebih mudah menjangkau fasilitas pendidikan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan membangun jalan, jembatan, transportasi, dan sebagainya.
Siapa nama Penulis artikel ini ?
BalasHapus